foto : inews.id
Wingko
merupakan kudapan yang memiliki rasa manis dan gurih serta memiliki aroma
yang khas kelapa, bertekstur empuk, warna wingko biasanya kecoklatan wingko
disajikan pada upacara acara-acara adat/keagamaan, misalnya acara pernikahan
maupun hantaran. Wingko makanan khas dari Desa Karangsambi Galih, Kecamatan
Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Wingko sudah tidak jarang lagi dikenal dimasyarakat,
terutama diwilayah Jawa Timur. Kue yang memiliki ciri khas berwarna coklat,
berbentuk bulat, memiliki tekstur lembut dan kenyal memang diminati oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kenampakan fisik wingko memang hampir mirip dengan kue
apem, akan tetapi bentuknya lebih tipis Selain memiliki tekstur empuk dan
kenyal. Biasanya wingko disajikan pada saat masih panas dan cocok disantap
bersama secangkir teh hangat.
Wingko biasanya dibuat dalam skala rumah tangga, dan
hanya dibuat apabila ada hajatan atau acara-acara tertentu. Akan tetapi, untuk
saat ini, sangat mudah sekali untuk memperoleh wingko tersebut. Wingko dapat
dijumpai di pasar tradisonal dan di toko oleh – oleh dengan harga yang berkisar
antara Rp. 30.000-Rp.35.000.
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat wingko Sobih ini adalah:
500 g tepung ketan, 50 g tepung tapioka, , 350 g
gula pasir, 1 butir kelapa muda, dan ¼ sdt margarin, ½ garam dan 250 ml santan
kental dan daun pandan dan bahan tambahan vanili bubuk maupun pasta.
Cara Pembuatan wingko adalah :
- Merebus
250 ml santan kental kemudian ditambah dengan setengah garam dapur dan 350 gram
gula kemudian diaduk hinga mendidih
- Masukkan
daun pandan dan aduk lagi hingga semua bahan sedikit menggumpal dan agak
kental.
- Ambil
baskom untuk membuat adonan utama masukkan 500 gram tepung ketan, tepung kanji,
bubuk vanili, margarin dan 1 kelapa parutnya kemduain aduk hingga semua bahan
tercampur rata.
- Tuangkan
sedikit demi sedikit santan yang telah dipanaskan tadi lakukan hingga santan
habis sampai adonan agak kalis dan sedikit berminyak.
- Ambil cetakan seperti cetakan kue apep sebelumnya olesi dengan maragrin terlebih dahulu supaya tidak lengket, tunggu hingga matang sampai berwarna kecoklatan.
Kontributor: Melani Widayanti
0 komentar:
Posting Komentar