Minggu, 08 Desember 2019

KUE APEM


foto: fimela.com

Kue apem sudah tidak jarang lagi dikenal dimasyarakat, terutama diwilayah Jawa Timur. Kue apem adalah kudapan yang memilki rasa manis legit, beraroma khas santan kelapa, bertekstur lembut, dan berwarna putih kecoklatan memang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Kenampakan fisik kue apem memang hampir mirip dengan kue Surabi, akan tetapi bentuknya lebih tebal.
Kue apem termasuk kedalam kudapan tradisional yang umumnya disajikan di berbagai acara. Kue apem memang tidak lepas dari tradisi atau acara adat istiadat maupun acara keagamaan lainnya. Kue apem disajikan dalam berbagai acara mulai dari khitanan, perkawinan, selamatan, hari-hari besar keagamaan, hingga acara duka.
Kue apem biasanya dibuat dalam skala rumah tangga, dan hanya dibuat apabila ada hajat atau acara-acara tertentu. Akan tetapi, untuk saat ini, sangat mudah sekali memperoleh kue apem tersebut. Kue apem sudah banyak dijumpai di pasar-pasar dan di penjual kue-kue tradisional dengan harga yang relatif terjangkau. Harga kue apem relatif terjangkau, biasanya kue apem dijual perbuah dan dikemas dengan plastik dengan harga Rp. 1.000 hingga Rp. 2.000 dengan ukuran dan diameter yang berbeda.

Bahan-bahan untuk pembuatan Kue Apem:
500 g tepung beras, 125 g tepung terigu, 6 g ragi instan, 250 g gula pasir, 1000 mL santan cair, potongan nangka, dan ½ sdt garam.

 Cara Pembuatan Kue Apem:
1. Melarutkan ragi instan dalam 5 sendok makan air hangat, sisihkan sejenak.
2. Merebus gula pasir dengan santan sampai mendidih dan gula larut sambil di aduk, diamkan sampai dingin.
3. Mencampurkan tepung beras, tepung terigu, ragi yang sudah dilarutkan dan air hangat dalam satu wadah.
4. Mengulek bahan yang sudah yang sudah dicampur sampai kalis kira-kira selama 10-15 menit.
5. Menuangkan santan kedalam adonan sambil di aduk hingga merata, diamkan adonan selama 1 jam, dan tambahkan potongan buah nangka secukupnya.
6. Menuangkan adonan kedalam cetakan yang sudah dipanaskan, lalu panggang dengan api sedang.
7. Mengangkat kue apem yang sudah matang, dan keluarkan dari cetakan.
8. Kue apem siap disajikan.

Karya: Nanang Hamzah



Sabtu, 07 Desember 2019

AREM-AREM




Arem-arem adalah jajanan tradisional yang memiliki rasa gurih dan agak asin, bertekstur lembek, serta bewarna putih seperti lemper. Arem-arem terbuat dari beras, dimana beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Arem-arem telah eksis ditemukan di Daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Hal yang mendasari dalam penciptaan produk arem-arem adalah bahan dasar pembuatan arem-arem yang mudah dijumpai dan masih terjaga kealamiannya.
Arem-arem memiliki perbedaan yang mendasar dengan lemper. Arem-arem bahan dasarnya adalah beras, sedangkan lemper bahan dasarnya adalah ketan. Tekstur arem-arem lebih lembek daripada lemper, karena bahan baku utamanya adalah beras sehingga arem-arem memiliki sifat lengket dan mudah berpisah setelah proses pengukusan, sedangkan lemper terbuat dari ketan yang memiliki sifat agak keras dan agak sulit untuk berpisah setelah proses pengukusan. Harga arem-arem berkisar antara Rp 1.500 hingga 2.500.

Bahan- bahan yang digunakan untuk pembuatan arem-arem:
500 gram beras, 700 ml santan, 4 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, 1 sendok teh ketumbar, 4 butir kemiri, lada bubuk secukupnya, gula, garam, kaldu ayam secukupnnya, 3 lembar daun salam, 3 batang serai, 200 gram wortel, dan bunga kol cincang halus secukupnya dan daun pisang.

Cara Pembuatan arem-arem:
1. Beras dimasak besama santan, garam, daun salam, dan batang serai hingga menjadi nasi aron (nasi yang setengah matang), kemudian diangkat dan ditiriskan
2. Bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbar, gula, garam, daun salam, daun jeruk, dan sebatang serai ditumis hingga mengeluarkan aroma, kemudian menambahkan daging ayam suwir, wortel, dan bunga kol. Lalu, memasukkan  santan kelapa dan masak hingga semua bahan matang serta bumbu meresap ke dalam daging ayam.
3. Menyiapkan daun pisang, kemudian mengisi dengan nasi aron sebanyak 3 sendok makan. Kemudian, menambahkan isian berupa ayam yang telah dimasak ke dalam nasi aron sebanyak satu sendok makan, kemudian membungkus nasi aron menggunakan  daun pisang dan  kedua ujung daun pisang disematkan  menggunakan batang lidi.
4. mengukus arem-arem selama 30 menit hingga matang. Arem-arem siap untuk disajikan dalam berbagai kegiatan.


Karya: Taufik Budiman

Kamis, 05 Desember 2019

RENGGINANG LORJUK


foto : flickr.com

Rengginang Lorjuk merupakan camilan khas dari Pulau Madura Desa Prenduan Kecamatan Bluto kabupaten   Sumenep. Lorjuk merupakan kerang bambu yang umumnya terdapat di pantai pesisir ataupun perairan di Pulau Madura. Kerang ini berbeda dengan kerang pada umumnya, bentuknya kecil dan panjang serta memiliki cangkang yang berwarna kecoklatan dengan garis – garis coklat kehijauan.
Camilan yang terkenal gurih dan enak ini sudah sangat akrab dikalangan masyarakat Madura. Tambahan bahan dasar lorjuk membuat rasa dan aromanya sangat khas. Cita rasa dari rengginang lorjuk memang tidak begitu jauh dengan rengginang pada umumnya, namun ciri khas dari rengginang ini adalah bentuknya yang sangat unik yang menjadikan ciri khas masyarakat Madura. Setelah diolah, lorjuk dapat menjadi bahan untuk membuat petis dan rengginang. Namun camilan khas satu ini juga memiliki penggemar yang sedikit. Sedikitnya peminat rengginang lorjuk disebabkan oleh cakupan pemasaran dari rengginang lorjuk yang belum meluas sehingga keberadaan rengginang lorjuk mayoritas hanya diketahui masraykat lokal. Harga dari rengginang Lorjuk bervariasi tergantung dari banyaknya isi rengginang lorjuk dalam suatu kemasan. Harga rengginang lorjuk mulai dari 20.000- 60.000.

Bahan bahan yang digunakan untuk rengginang lorjuk:
Beras ketan, lorjuk, bawang putih dan garam

Cara pembuatan rengginang lorjuk:
  1. Kukus beras ketan setengah matang lalu angkat.
  2.  Mencampur rata garam dan bawang putih yang sudah dihaluskan dengan beras ketan yang dikukus.
  3.  Kukus beras ketan berbumbu sampai matang, sebelum mengukus sisipkan lorjuk pada adonan rengginang
  4. Olesi tempat mencetak rengginang dengan minyak goreng.
  5. Mencetak adonan dengan bentuk bulat atau sedikit lonjong.
  6. Jemur sampai kering.kira kira 1-2 hari tergantung dari cuaca.
  7.  Rengginang siap untuk digoreng.


Kontributor : Laelatus Safariyah

WINGKO


foto : inews.id
Wingko  merupakan kudapan yang memiliki rasa manis dan gurih serta memiliki aroma yang khas kelapa, bertekstur empuk, warna wingko biasanya kecoklatan wingko disajikan pada upacara acara-acara adat/keagamaan, misalnya acara pernikahan maupun hantaran. Wingko makanan khas dari Desa Karangsambi Galih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Wingko sudah tidak jarang lagi dikenal dimasyarakat, terutama diwilayah Jawa Timur. Kue yang memiliki ciri khas berwarna coklat, berbentuk bulat, memiliki tekstur lembut dan kenyal memang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Kenampakan fisik wingko memang hampir mirip dengan kue apem, akan tetapi bentuknya lebih tipis Selain memiliki tekstur empuk dan kenyal. Biasanya wingko disajikan pada saat masih panas dan cocok disantap bersama secangkir teh hangat.
Wingko biasanya dibuat dalam skala rumah tangga, dan hanya dibuat apabila ada hajatan atau acara-acara tertentu. Akan tetapi, untuk saat ini, sangat mudah sekali untuk memperoleh wingko tersebut. Wingko dapat dijumpai di pasar tradisonal dan di toko oleh – oleh dengan harga yang berkisar antara Rp. 30.000-Rp.35.000.
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat wingko Sobih ini adalah:
500 g tepung ketan, 50 g tepung tapioka, , 350 g gula pasir, 1 butir kelapa muda, dan ¼ sdt margarin, ½ garam dan 250 ml santan kental dan daun pandan dan bahan tambahan vanili bubuk maupun pasta.
Cara Pembuatan wingko adalah :
  1. Merebus 250 ml santan kental kemudian ditambah dengan setengah garam dapur dan 350 gram gula kemudian diaduk hinga mendidih
  2. Masukkan daun pandan dan aduk lagi hingga semua bahan sedikit menggumpal dan agak kental.
  3.  Ambil baskom untuk membuat adonan utama masukkan 500 gram tepung ketan, tepung kanji, bubuk vanili, margarin dan 1 kelapa parutnya kemduain aduk hingga semua bahan tercampur rata.
  4. Tuangkan sedikit demi sedikit santan yang telah dipanaskan tadi lakukan hingga santan habis sampai adonan agak kalis dan sedikit berminyak.
  5.  Ambil cetakan seperti cetakan kue apep sebelumnya olesi dengan maragrin terlebih dahulu supaya tidak lengket,  tunggu hingga matang sampai berwarna kecoklatan.


Kontributor: Melani Widayanti